Wednesday 14 October 2015

MENGENAL JENIS-JENIS JANGKRIK. . PETERNAKAN MODERN


Jenis jangkrik di dunia kurang lebih mencapai 2.000 jenis dan di Indonesia berjumlah ratusan jenis. Di antara jenis-jenis jangkrik tersebut yang umum dikenal masyarakat Indonesia, yaitu: 

1. Gangsir (Brachytrypes portentosus) 
Gangsir berukuran sangat besar dan berwarna hitam, warna hitam terdapat pada seluruh bagian tubuhnya. Tubuh gangsir jantan terlihat kokoh tetapi lamban bergerak dibandingkan dengan jeliteng, bunyinya nyaring tetapi tidak mantap, tidak terlalu gesit, tidak terlalu berani dan mudah stres serta cepat mati. Menurut beberapa peternak burung berkicau, gangsir tidak baik untuk pakan burung karena tubuhnya mengandung zat yang memabukkan, oleh karena itu gangsir tidak diminati orang untuk diternakkan 



2. Jeliteng (Grylfus bimaculatus) 
Jeliteng berukuran besar dan berwarna hitam legam agak mengkilat. Jeliteng jantan berwarna hitam pada seluruh bagian tubuhnya kecuali pangkal sayap depan ber­warna kuning sedangkan betinanya juga didominasi warna hitam tetapi kaki-kakinya berwarna kuning kecokelat-cokelatan dan warna kuning juga tampak pada pangkal dan pinggir sayap depan. Tubuh jeliteng jantan sangat kokoh, bunyinya nyaring dan mantap, gesit serta pemberani. Jeliteng jantan biasanya banyak diminati orang untuk dipelihara karena bunyinya yang sangat nyaring atau digunakan untuk jangkrik aduan. Jeliteng betina tubuhnya halus dan suka terbang di malam hari, kalau sedang musim kawin biasanya mendatangi lampu yang menyala di rumah-rumah 

Jeliteng Betina
Jeliteng

3. Jerabang (Gryllus domesticus)
Jerabang berukuran sama besarnya dengan jeliteng tetapi warna tubuhnya merah bata dan juga agak mengkilat. Tubuh jerabang jantan sedikit kokoh, bunyinya juga nyaring tetapi agak ampang, dan tidak terlalu gesit dan kurang berani jika dibandingkan dengan jeliteng. Jerabang juga banyak diminati orang untuk dipelihara karena pemeliharaannya lebih mudah dibandingkan dengan jenis jeliteng 

Jerabang Jantan dan Betina
Jerabang
4. Jangkrik upa (Gryllodes sigillatus)
Jangkrik upa berukuran kecil berwarna abu-abu dan putih pucat. Tubuh jangkrik upa agak pipih dan terlihat tidak kokoh. Jangkrik ini biasa tinggal di rumah, terutama di sela-sela batu bata yang berada di dapur dekat tungku. Ketika malam hari jangkrik upa juga bersenandung dengan suara yang halus. Makanannya adalah sisa-sisa makanan manusia termasuk butiran nasi ("upa"=bahasa Jawa), oleh karena itu disebut sebagai jangkrik upa. Jang­krik upa sangat mudah diternakkan tetapi tidak banyak diminati karena ukuran tubuhnya kecil dan bentuknya tidak menarik serta kurang cocok untuk pakan burung berkicau karena mengeluarkan bau yang tidak sedap 

Jangkrik upa jantan dan betina
Jangkrik upa

5. Bering (Telegrylfus mitratus)
Bering berukuran sedang dan berwarna hitam agak buram. Bering jantan berwarna hitam pada seluruh bagian tubuhnya, sedangkan betinanya juga didominasi warna hitam tetapi kaki-kakinya berwarna kuning pucat. 

Bering Jantan dan Betina
Bering
Tubuh bering jantan terlihat tidak kokoh, bunyinya agak pelan, gesit serta tidak suka berkelahi, Bering sangat banyak ditemui di daerah perladangan. Jenis ini juga seringkali diminati oleh peternak jangkrik pemula karena pemeliharaannya jauh lebih mudah dibandingkan dengan jeliteng maupun jerabang. Bering juga suka terbang di malam hari, kalau sedang musim kawin biasanya mendatangi lampu yang menyala di rumah-rumah 

No comments:

Post a Comment