Pola ternak yang tidak berubah ternyata tetap dilakukan oleh para peternak karena tidak adanya para penyuluh peternakan yang jumlahnya bisa mencover para peternak di pedesaan dan layanan internet pun belum masuk pedesaan sehingga membatasi trasformasi ilmu baru kepada para peternak di desa.
Yang terjadi adalah mereka jarang sekali menghitung secara bisnis apakah potensinya sudah benar-benar maksimal atau bahkan baru setengah atau malah mungkin baru seuprit. Tidak bisa dipungkiri bahwa mayoritas peternak tidak menghitung secara cermat kalkulasi bisnis ternak kambing, dan sebenarnya sangat disayangkan.
Kurangnya pengetahuan terhadap ilmu-ilmu peternakan baru, membuat hasil dari bisnis sampingan ternak kambing ibarat kata hanya bisa difungsikan untuk beli baju Lebaran saja, nah cara pemberian pakan fermentasi ini adalah satu dari banyak cara memaksimalkan hasil ternak para peternak tradisional.
Metode pembuatan pakan fermentasi ini beberapa fungsinya adalah :
- Membuat efektif biaya yang dikeluarkan peternak. Mayoritas peternak kambing tidak menghitung ongkos upah diri sendiri ketika mereka harus meluangkan beberapa jam untuk mencari pakan kambing baik dengan cara merumput, cari jerami atau cari pakan hijauan. Dengan penggunaan metode pakan fermentasi para peternak bisa membuat pakan dalam jumlah banyak dan bisa disimpan, jadi mereka tidak harus banyak meluangkan waktu untuk cari pakan, karena mereka selalu mempunyai stock berlimpah pakan fermentasi. Waktu cari pakan yang bisa digantikan oleh jenis pakan fermentasi ini bisa digunakan untuk melakukan hal produktif lainnya
- Mampu membuka dan memberikan wawasan baru mengenai perkembangan ilmu peternakan sehingga hasil peternakan para peternak tradisional pun meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan daging kambing untuk Indonesia sehingga tidak perlu melakukan impor daging kambing
- Mengurangi resiko bahaya keselamatan jiwa. Foto di bawah ini banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di daerah Jawa yang menjadi sentra-sentra lumbung padi.
BAHAN DAN UKURAN:
- 1000 Kg jerami padi , dipilih yang sudah kering, kemudian dicacah panjang 5 cm, tujuan pencacahan jerami ini untuk memudahkan terjadinya proses fermentasi dan ketika nanti pakan fermentasi sudah siap diberikan ke kambing, ternak kambing akan mudah memakan dan mengunyahnya.
- 20-25 Lt, tetes atau molase bila tidak ada dapat diganti gula yang dilarutkan
- 1 botol, Probiotik, salah satunya adalah probiotik Viterna dan Tangguh
- 250-300 Lt. Air untuk melarutkan probiotik dan tetes/15Lt untuk jerami basah
- Tempat untuk fermentasi jerami dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
- Alat pemotong, sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami
- Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
CARA MEMBUAT
- Sediakan tempat fermentasi, pastikan kondisinya bagus
- Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 5 cm
- Larutkan tetes serta probiotik dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
- Siapkan terpal plastik untuk alas mencampur antara jerami dengan campuran tetes, Probiotik dan air.
- Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan Viterna sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
- Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam wadah sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
- Setelah mampat (padat) wadah ditutup hingga rapat betul, usahakan agar udara benar-benar kosong
- Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak kambing sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
- Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dari terik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo
CARA MEMBERIKAN:
- Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: bobot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
- Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor
KETERANGAN:
- Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan fermentasi tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap, penjelasannya bisa dilihat di artikel ini.
- Agar ternak kambing cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat
- Usahakan memberikan pakan hijauan tinggi gizi seperti, daun kaliandra, kleresede, kolonjono
- Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat), ada baiknya airnya diberikan garam.
- Media fermentasi bisa menggunakan beberapa bahan pakan seperti gedebok pisang, rumput ilalang, daun tebu dan beberapa lainnya.
No comments:
Post a Comment