Monday, 27 June 2016

CARA MUDAH MEMBUAT BONSAI ADENIUM


Bonsai Adenium terinspirasi dari Seni Tanaman Bonsai. Di karenakan sebagian type atau species adenium bila dilewatkan tumbuh alami kurang menarik serta terkesan berantakkan, maka nampak inspirasi untuk mengubah penampilan mirip tanaman bonsai.

Ada perbedaan pendapat di mana adenium tidak bisa di kategorykan tanaman bonsai di karenakan tidak berkayu. Namun apa pun itu saya tidak mempersoalkan. Terhitung bonsai atau bukan hanya yang mutlak membikin tanpilan adenium lebik menarik supaya tidak menjemukan.


Lalu bentuk seperti apa yang dapat diaplikasikan pada adenium? Pada intinya tidak ada aturan melarang akan dibentuk seperti apa, dipersilakan berkreasi sepuasnya. Di bawah ini sebagian contoh kreasi bonsai adenium:

Contoh Bonsai Adenium
  • Bentuk bonggol sisi tiga terisi penuh semakin kebawah makin besar. Dari bawah berbatang satu lurus atau berkelok, selanjutnya bercabang satu kesamping diikuti dengan percabangan ranting-ranting. Demikian selanjutnya hingga keatas. Seperti sebatang pohon yang tumbuh cabang kiri serta kanan dengan batang utama terus satu hingga atas. Bentuk ini umumnya dari type Obesum, Socotranum, Somalense. 
  • Akar terurai atau terisi penuh. Dari bawah tumbuh dua atau tiga batang. Setelah itu tumbuh cabang seperti di atas. Hingga berupa pohon kembar. 
  • Bonggol lebar. Dari bawah berbatang banyak, lima atau lebih tumbuh dari bonggol. Setelah itu mulai bercabang disemua batang, semakin keaatas percabangan makin banyak serta serempak. Sehinga membentuk seperti sapu lidi mengembang. Type ini umumnya dari Arbicum, RCN. 
  • Bonggol terurai atau terisi penuh. Tumbuh banyak batang menuju ke semua arah. Selanjutnnya batang diarahkan kesamping berserta cabang ranting. Dipotong atau di bentuk seperti paku payung. Dapat pakai type Swazicum 
  • Memakai pot tinggi atau diletakkan pada lokasi tinggi. Adenium tumbuh seperti pohon melengkung kebawa dengan cabang ranting. Seperti pohon tumbuh di tepi jurang di mana dahan serta ranting terurai kebawah. Umumnya type Obesum, Swazicum 
  • Berupa unik. Bonggol atau batang adenium mirip suatu hal benda, perumpamaan mirip binatang ular kelinci ikan dan lain-lain. Terkadang diukir oleh yang memilikinya. Hal semacam ini syah-syah saja tidak ada larangan bergantung selera. 
Demikianlah sebagian perumpamaan bentuk bonsai adenium mudah-mudahan bisa jadikan pertimbangan. Menurut saya seluruh bagus-bagus, cuma saja saya kurang berkeinginan yang berupa unik. Namun itu merupakan sebuah pilihan seluruh bergantung hobiis sekalian.

Bagaimana cara membentuk bonsai adenium? 

Dapat diawali dari menentukan type. Di karenakan type atau species benar-benar mendukung pembentukan akar serta judul adenium. Bisa diawali dari beli anakkan atau perbanyak sendiri dengan langkah semai biji.

Kemudian lanjutkan membentuk akar bonggol. Sesuikan dengan type species adenium. janganlah memaksakan berlawanan dari karakter akar yang telah dipilih. Contoh. bila type akar terurai janganlah berupaya membentuk terisi penuh begitupun sebaliknya.

Selanjunya membentuk batang cabang. Hal semacam ini juga baiknya janganlah memaksakan diri berlawanan dengan type adenium. Membikin cabang ranting bisa dibantu dengan langkah:


  1. Tehnik Potong 
  2. Tehnik Grafting 
  3. Tehnik Pruning 
  4. Tehnik Double Tracking 
Demikianlah sekilas mengetahui serta langkah membikin Bonsai Adenium. Pada intinya merupakan tehnik membentuk bonggol serta rencana batang cabang. Seluruh itu dapat jalan prima benar-benar bergantung dari type adenium itu sendiri. Untuk lebih mendalam bisa dipandang dari langkah membentuk tiap-tiap sisi adenium. Beberapa telah ada artikel diblog ini cobalah dipandang di daftar isi. Selamat coba, semoga berhasil. #tutoadenium.

Wednesday, 8 June 2016

MEMBUAT BONSAI UNIK DARI POHON CABAI

Membuat tanaman Bonsai ternyata tidak selalu susah dan lama, mau tau caranya ? mari kita coba pelajari cara membuat pohon mirip bonsai yang saya kutip dari web fitalii.net.

Anda dapat berkreasi sesuai keinginan dan gaya anda sendiri agar proses pembuatan pohon mirip bonsai tidak menunggu waktu yang lama (puluhan tahun) maka pilihlah tanaman buah seperti pohon cabai atau lainnya. mari lihat langkah nya :


1. Siapkan bahan pohon cabe yang akan dijadikan pohon mirip Bonsai pilih yang batangnya tidak terlalu tinggi maksudnya jarak antara pangkal akar dan ranting tidak melebihi 20 cm. lalu pilih ranting yang bagus untuk dibentuk dan potong ranting hingg pohon jadi gundul.


Pilih cabang yang bagus untuk di potong 
Sesuaikan pemotongan dengan gaya bonsai yang mau di bentuk

2. Setelah selesai pemangkasan cabang (pruning) cabut pohon nya lalu pilih akar yang bagus atau buang akar serabut agar akar tidak terlalu banyak dan menyulitkan ketika diaplikasikan kedalam pot Bonsai nanti

Cabut dari media tanam
                                   


4.Setelah melakukan pemotongan akar siapkan wadah untuk mulai menanam bonsai 

pilih pot yang tidak terlalu besar 


5. Setelah ditanam biasanya setelah beberapa mingu mulai terlihat tunas baru seperti gambar ini


6 Lakukan pemupukan secara rutin dan pangkas daun yang besar besar agar daun tumbuh yang baru dan lakukan terus menerus sampai daun nampak rimbun




7. Berikan perangsang buah agar Bonsai ini cepat berbuah seperti ini 


Sekian, selamat mencoba, dan salam MODERN FARMS
Sumber: www.fitalii.net

Sunday, 5 June 2016

CARA TANAM TEKHNIK VERTIKULTUR

BAWANG MERAH VERTIKULTUR

Istilah Vertikultur berasal dari bahasa Inggris yaitu vertical artinya lurus atau keatas dan culture artinya budaya, sehingga Vertikultur dapat diartikan sebagai sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Teknik budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan pada rumah yang tidak memiliki pekarangan sekalipun. Pemanfaatan teknik vertikultur ini memungkinkan untuk berkebun dengan memanfaatkan tempat secara efisien. Dari segi estetika, tanaman yang ditanam secara vertikuktur dapat memberikan nilai keindahan bagi lingkungan sekitar areal penanaman vertikultur tersebut. Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok tanam di kebun atau di ladang. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan lebih efisien, artinya jumlah tanaman yang ditanam dalam sistem Vertikultur lebih banyak dibandingkan dengan cara konvensional meskipun luas lahan yang digunakan sama.
 Misalnya aneka tanaman hias yang memiliki warna-warni indah ditanam secara vertikultur. Dalam perkembangan selanjutnya, teknik vertikultur juga dimanfaatkan untuk bercocok tanam di pekarangan yang sempit bahkan tidak memiliki pekarangan sekali pun. Bercocok tanam secara vertikultur sebenarnya tidak berbeda dengan bercocok tanam di kebun maupun di ladang. Mungkin sekilas bercocok tanam secara vertikultur terlihat rumit, tetapi sebenarnya sangat sederhana. Tingkat kesulitannya tergantung dari model yang digunakan. Model yang sederhana, mudah diikuti dan dipraktekan. Bahkan bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan oleh ibu-ibu rumah tangga.
Seperti apa yang ada dalam pengertian, vertikultur pastinya mempunyai kelebihan dalam hal mengefisiensi penggunaan lahan karena y ang ditanam jumlahnya lebih banyak dibandingkan sistem konvensional, kemudian penghematan pemakaian pupuk dan pestisida, kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil, dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu,  mempermudah monitoring/pemeliharaan tanaman, dan  adanya atap plastik memberikan keuntungan mencegah kerusakan karena hujan,  menghemat biaya penyiraman karena atap plastik mengurangi penguapan. Wah pas sekali untuk kondisi sekolah kami yang semakin sempit karena bangunan baru dan pas untuk kondisi bumi kita yang sedang membutuhkan kehijauan.
Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman sebanyak-banyaknya. Selain tanaman sayuran, kita bisa juga menanam tanaman hias.
TINJAUAN PUSTAKA
VERTIKULTUR RAK


VERTIKULTUR PAGAR


Pengertian Vertikultur Menyempitnya lahan –lahan pertanian ternyata bukan suaut halangan untuk mengusahakan buah dan sayur .Sistem vertikultur adalah jalan keluar.(haryanto,2007)

Di Indonesia, sistem pertanian vertikal baru dikembangkan sejak tahun 1987, sehingga apa yang dijelaskan ini sebagian besar sudah dilakukan pada kurun waktu itu. (agus,2010)

Vertikultur diartikan sebagai teknik budidaya tanaman secara vertikal sehingga penanaman dilakukan dengan menggunakan sistem bertingkat.(temmy,2203)

Vertikulrure adalah cara bertanam dalam susunan vertikal keatas menuju ruang udara bebas, dengan menggunakan tempat media tumbuh yang disusun secara vertikal pula.(agus,2010)  

Sistem pertanian vertikultur sangat cocok diterapkan di areal perkotaan yang umumnya memiliki luas areal yang relatif sempit. Menurut Lakitan (1995) Vertikultur adalah sistem tanam di dalam pot yang disusun/dirakit horisontal dan vertikal atau bertingkat. Cara tanam ini sesuai diusahakan pada lahan terbatas atau halaman rumah.

Tujuan untuk memberikan solusi pemanfaatan okarangan rumah seoptimal mungkin agar dapt memenuhi sebagian kebutuhan pangan secara mandiri (Benny.2003)

Dalam pola tanam vertikultur  air hanya dibutuhkan bagi penguapan (transpirasi) tanaman.(lilies,2003)
Berdasarkan bentuk dan cara penempatan atau penyusunan tanaman, maka sistem bercocok tanam secara vertikultur dapat dibedakan menjadi 4 model antara lain:
1.Vertiding (Vertikultur di dinding
2. Vertikultur Gantung
3.Vertigar (Vertikultur di pagar)
4. Vertirak (Vertikultur di Rak)
VERTIKULTUR DINDING
Sistem tanam vertikultur sangat cocok diterapkan khususnya bagi para petani atau pengusaha yang memiliki lahan sempit.Vertikulutr juga dapat diterapkan pada bangunan-bangunan bertingkat perumahan umum atau bahkan pada daerah perumahan umum atau bahkan pada pemungkinman di daerah padat yang tidak punya halaman sama sekai. Dengan metode vertikultur ini kita dapt memanfaatkan lahan semaksimal mungkin. Usaha tani secara komersial dapat dilakukan secara vertikultur apalagi kalau sekedar untuk memenuhi kebutuhan sendiri akan sayuran atau buah-buahan semusim (Noverita,2005)
Adapun jenis tanaman yang dipilih untuk ditanam secara vertikultur ini adalah tanaman buah stroberi dan sayuran selada. Tanaman yang dipilih adalah jenis tanaman yang dibutuhkan keluarga sehari-hari dan tanaman yang dapat memenuhi unsur keindahan mengingat yang dimanfaatkan adalah lahan pekarangan.( (Suandi,2011) 
VERTIKULTUR RAK
Budidaya sayuran dengan metode vertikultur merupakan salah satu cara untuk melakukan efisiensi pemanfaatan lahan. Melalui cara ini para anggota kelompok dapat menanam beberapa jenis sayuran yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga.

Sementara itu, limbah sayuran dicacah dan digunakan sebagai pakan ayam sehingga dapat menghemat biaya pakan.( Rosningsih,2010)

Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok tanam di kebun atau di ladang. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan lebih efisien, artinya jumlah tanaman yang ditanam dalam sistem Vertikultur lebih banyak dibandingkan dengan cara konvensional meskipun luas lahan yang digunakan sama. Adapun alasan diterapkannya sistem pertanian vertikultur antara lain:

(1) Efisiensi dalam penggunaan lahan artinya bisa dilaksanakan di lahan yang relatif sempit sekalipun.
 
(2) Pemakaian pupuk dan pestisida lebih efektif dan efisien, yaitu jumlah pupuk yang digunakan lebih hemat dan pupuk yang diberikan langsung dapat diserap oleh tanaman karena tersedia didalam media tanam diwadah yang relatif lebih kecil dibandingkan dikebun. Sedangkan dalam penggunaan pestisida jumlahnya lebih sedikit digunakan karena diaplikasikan langsung pada tanaman dan lebih tepat sasaran.

(3) Mudah dipindahkan untuk tanaman yang ditanam didalam pot, atau mudah diubah tata letaknya bagi tanaman yang diletakkan didalam rak.

(4) Lebih efektif dan efisien dalam hal perawatan seperti pengendalian Organisme pengganggu tanaman karena kemungkinan untuk tumbuh gulma ataupun munculnya serangan hama dan penyakit sangat kecil. Jika ada serangan hama lebih mudah dalam pengendaliannya.
 
(5) Dapat Memanfaatkan benda-benda yang tidak terpakai untuk membuat pot-pot tanaman seperti bekas kaleng cat, biskuit atau wadah plastik minyak pelumas, paralon bekas talang bekas, gelas air minum mineral, ember bekas serta dapat memakai kantung plastik jenis polybag
 
(6) Sebagai sarana untuk menyalurkan hobi bagi para hobiis karena dalam sistem pertanian vertikultur ini terdapat perpaduan antara seni dan ilmu serta teknologi terapan bidang pertanian

Sedangkan Kekurangannya adalah (1)rawan terhadap serangan jamur, karena kelembaban udara yang tinggi akibat tingginya populasi tanaman adanya atap plastik, (2)investasi awal cukup tinggi, (3)sistem penyiraman harus kontinyu atau berkelanjutan, jika dilakukan di pekarangan rumah (diluar bangunan bantuan) dan diperlukan beberapa peralatan tambahan, misalnya tangga sebagai alat Bantu penyiraman. Kelemahan petani di daerah adalah penyimpanan dan pengolahan hasil pascapanen. Seringkali pula mereka tidak melihat dan mempertimbangkan pemasarannya. Juga petani sering ikut-ikutan. Begitu harga cabai mahal, semuanya menanam cabai. Akibatnya, hasil panen melimpah, harga anjlok dan petani merugi. Sebelum menanam sesuatu sebaiknya dipertimbangkan dulu situasi pasar. Untuk petani yang sukses, langkah mereka justru mencari pasarnya terlebih dulu baru menanam apa yang dibutuhkan pasar.

Jenis tanaman adalah tanaman hias atau sayuran. Namun dalam perkembangannya sistem bercocok tanam secara vertikultur tidak hanya terbatas didalam pot saja. Ternyata bercocok tanam secara vertikultur dapat dilakukan di wadah lain seperti pipa paralon(PVC), ember plastik bekas wadah cat, talang air dan wadah lainnya yang dapat disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam. Bentuk bangunan atau kerangka penanaman vertikultur dapat dimodifikasi atau dirancang menurut kreativitas dengan bentuk dan luas lahan yang tersedia.

Langkah – langkah Pengerjaan Budidaya Tanaman secara Vertikultur :
1.Memperhatikan kondisi lahan yang akan digunakan untuk budidaya tanaman (luas lahan)
 
2.Penyiapan wadah media tanam sesuai dengan kondisi yang ada (dapat berupa bambu, pipa paralon/PVC, talang air, pot plastic, kaleng bekas, polybag, plastik kresek, dll)

3. Pembuatan bangunan vertikultur

4. Penyiapan media tumbuh tanaman

5. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, tergantung kepada besar tajuk tanaman, kebutuhan sinar matahari, dan wadah yang dipilih sebagai tempat penanaman. Ketiga faktor ini harus diperhitungkan jika dalam satu unit bangunan vertikultur dibudidayakan beberapa jenis tanaman sekaligus.

6. Teknik budidaya tanaman (Persemaian, Pembibitan, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen)
Cara penanaman tergantung pada jenis tanamannya. Ada yang dapat ditanam langsung di wadah vertikultur, ada yang harus disemai dulu baru ditanam, dan ada yang harus disemai kemudian disapih dan baru ditanam di wadah. Pesemaian dibutuhkan oleh tanaman yang berbiji kecil, misalny a sawi, kubis, tomat, cabai, terong, lobak, selada dan wortel. Untuk tanaman yang bernilai ekonomis tinggi dan membutuhkan perawatan yang agak khusus, misalnya paprika, cabai hot beauty atau cabai keriting dan tomat buah dilakukan cara penanaman y ang terakhir.